Senin, 31 Desember 2012

PERANGKAT RODA KERETA API



RODA KERETA
Perangkat roda kereta api adalah satu kesatuan roda yang dipasang pada gandar dengan mesin tekan hidrolik dengan suaian paksa kemudian dilengkapi dengan roller bearing.
Proses pemasangan gandar pada roda yaitu kondisi lubang poros roda dibuat berdiameter lebih kecil dari pada diameter gandar sehingga setelah dimasukan gandar secara paksa, maka gandar akan terkunci di lubang poros roda dengan kuat.
Jenis jenis roda berdasarkan cara pembuatannya adalah
      1.            Baja cor / baja tuang (casting steal)
      2.            Baja tempa roll (forging)
Komposisi baja pada roda dibuat lebih lunak dari pada baja rel karena pada saat peristiwa gesekan antara roda dengan rel (friction) akan menyebabkan permukaan terkikis dan aus, sehingga sedemikian rupa di rancang pengikisan tersebut dibebankan pada roda, hal ini dilakukan karena penggantian roda lebih mudah dilakukan daripada penggantian rel dan tentunya biaya penggantian roda yang telah aus lebih murah dari pada penggantian satu batang rel.
  Berdasarkan konsturksinya
        1.             Roda dengan bandase (wheel tyre)
        2.             Roda pejal (solid wheel)
konstruksi  permukaan roda yang bersentuhan langsung dengan rel tidaklah datar melainkan bagian  dalamnya memiliki diameter lebih besar daripada bagian luarnya (flend), hal ini dilakukan agar posisi roda dapat mengunci kedudukannya pada rel sehingga roda tidak tergelincir saat digunakan, dengan ketentuan maksimum aus pada flend (e) adalah 8 mm. dengan sudut kemiringan (ɤ) permukaan roda adalah 1.44 derajat, jika ditarik garis lurus horizontal akan membentuk sudut Sin 1,44 = 0.025 = 1:40.
Dimensi roda secara umum
      1.       Lebar permukaan roda Lokomotif             (b)= 140 mm
      2.       Lebar permukaan roda kereta/gerbong      (b)= 130 mm
Diameter roda (ɸ) secara umum
      1.       Lok CC 202                                                           D1 = 1016 mm
      2.       Lok CC 201                                                           D2 =   914 mm
      3.       KRL / KRD                                                           D3 =   860 mm
      4.       Gerbong terbuka babaranjang                               D4 =   850 mm
      5.       Kereta / gerbong umum                                        D5 =   774 mm
      6.       Gerbong datar                                                       D6 =   700 mm
Diameter dimaksud adalah diukur berdasarkan diameter pada permukaan titik kontak roda dengan rel. Panjang gandar diukur dari antara roda kanan dan kiri bagian dalam sepanjang 1000 +/- 1 mm. Jarak antara titik kontak roda kanan dengan roda kirinya adalah 1120 mm. Jarak antar titik kontak dan panjang gandar tersebut diukur berdasarkan penggunaan lebar jalan rel yang digunakan di Indonesia yaitu 1067 mm.

1 komentar:

serta nama dan email anda