Minggu, 21 November 2010

Pertemuan FK-KDR

Kereta api merupakan sebuah rangkaian sistem yang saling terkait satu sama lain , sehingga setiap organ yang berada didalam sistem tersebut hendaknya perlu diselaraskan, pelaksanaan dari tatanan serta regulasi yang jelas, tegas dan konsisten adalah kunci dari keberhasilan berjalannya sistem tersebut
Hal-hal yang coba kami sampaikan dalam kesempatan ini antara lain sebagai berikut:
1.      Lintas KRL Jabodetabek.
a.      Lintas operasional KRL Jabodetabek adalah lintas yang memiliki karakteristik tersendiri, sehingga banyak diperlukan penyesuaian-penyesuaian didalamnya, seperti contoh permasalahan Pengerahan petugas lain yang ditugaskan PT.KCJ di stasiun serta diatas KA seharusnya memiliki dan menjalankan SOP yang jelas dan selaras dengan sistem dan regulasi yang ada, agar jelas batasan tugas dan wewenangnya. Sehingga tidak terjadi singgungan dengan crew KA ataupun dengan pengguna jasa.
b.      Dalam dualisme fungsi manajemen dilintas KRL Jabotabek antara manajemen PT.KA dengan manajemen PT.KCJ hendaknya perlu diselaraskan, maka sistem pengawasan dalam dinas petugas lain oleh Kondektur sebagai penanggung jawab diatas KA dapat dimaksimalkan oleh kedua manajemen, sehingga temuan-temuan pelanggaran yang dilakukan oleh petugas lain tersebut dapat ditanggapi serta ditindak lanjuti dengan tegas dan konsisten oleh manajemen, sehingga dapat meminimalisir pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.
  
2.      Lintas raya KA jarak jauh.
a.      Prinsip Informasi yang actual, factual dan balance merupakan hal sangat dibutuhkan untuk mengambil keputusan dengan tepat, dalam konteks kedinasan kami, memohon kepada manajemen untuk menyeleksi setiap informasi yang diterima dari pihak manapun, serta selalu melakukan kros-cek secara detail, agar tindakan ataupun keputusan yang dibuat berkenaan dengan informasi tersebut tidak merugikan pihak manapun.
b.      Sistem yang jelas, tegas, serta konsisten tentunya membutuhkan infrastruktur yang memadai, dalam dinasnya fungsi Kondektur untuk memeriksa tiket diatas KA adalah tugas yang bersifat finishing, sehingga kebocoran ataupun terdapatnya free rider / penumang tanpa tiket, sesungguhnya adalah tanggung jawab bersama, bukan mutlak hanya pada Kondektur, infrastruktur utama seperti Sterilisasi Stasiun, ketersediaan tiket, serta koordinasi yang baik antar stasiun maupun pengaturan perka oleh PK/OC, didalam pelayanan penumpang tentunya merupakan faktor-faktor terpenting agar sistem berjalan dengan baik.
c.       Terkait dengan pelayanan diatas KA tentunya Kondektur sebagai salah satu ikon terpenting wajah perkeretaapian, hal ini disebabkan karena fungsi Kondektur yang berhubungan langsung dengan pengguna jasa. Antara konsistensi dan fleksibilitas pelayanan, Kondektur sering sekali menemukan permasalahan yang dilematis, seperti disaat stasiun tidak mampu mensterilkan penumpang, mengakibatkan penumpang tanpa tiket naik ke atas KA, dan dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Kondektur berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut, namun tidak dapat selalu berjalan mulus, sehingga kami memohon kepada manajemen untuk mengambil kebijakan khusus.
d.      Kemudian terkait dengan fungsi Kondektur dalam pelayanan sebagai MANAGER ON DUTY (MOD) kami memohon kepada manajemen untuk dapat menyediakan alat komunikasi alternative ditiap rangkaian KA, dengan tidak menggunakan Nomor handphone pribadi Kondektur, sehingga kelancaran dalam melayani pengguna jasa dapat terlayani dengan baik dan berkesinambungan, serta tidak mengganggu hak privasi seorang Kondektur setelah selesai menjalankan dinasnya.
(with edited by WSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

serta nama dan email anda